KPK Kantongi Dokumen Dana Bansos NTT - INILAH.com
KPK Kantongi Dokumen Dana Bansos NTT - INILAH.com
KPK Kantongi Dokumen Dana Bansos NTT - INILAH.com
Apa harus masyarakat NTT meng Import caleg dari tanah Jawa?
Sistem pemilihan langsung dengan suara terbanyak yang di terapkan di  Indonesia, ternyata mempunyai beberapa celah kelemahan yang sering di  salah gunakan oleh partai politik dan caleg-caleg yang mempunyai dana  berlimpah yang sumber pendanaan nya di curigai di dapat dari hasil  korupsi..
Dengan sistem yang diterapkan sekarang, partai  politik bebas memasang para caleg di daerah pemilihan yang bukan daerah  asal caleg tersebut, asalkan mempunyai  koneksi yang bagus dengan petinggi partai di tambah sumbangan dana  kepada para petinggi partai maka, jangankan daerah pemilihan, nomor urut  pun bukan suatu masalah
Sebenarnya permainan ini tidak salah  menurut undang undang pemilu yang berlaku, tetapi keadaan ini membuat  ruang gerak anak anak daerah untuk berkiprah dan mewakili masyarakat  mereka sendiri di DPR Pusat menjadi terhambat. Bukan karena mereka tidak  mampu, tetapi karena mereka sendiri tidak di beri kesempatan untuk  menunjukkan kemampuan mereka, malahan akhir nya seolah seolah bahwa  aspirasi mereka hanya bisa di wakili oleh orang luar yang tidak paham  dan tidak mengerti mengenai, adat istiadat dan kebutuhan masyarakat yang  di wakilinya
Masyarakat sendiri tidak di beri pilihan yang  banyak selain memilih para caleg "import" tersebut, selain karna sedikit  nya caleg lokal yang diberi kesempatan juga dengan kekuatan uang yang  luar biasa yang di dapat dari hasil korupsi para caleg "import"  tersebut, mereka dengan bebas melakukan transaksi jual beli suara di  masyarakat
Hal ini juga terjadi di NTT, sudah 3 periode Setya  Novanto, pengusaha yang lahir dan dibesarkan di Jakarta dan Surabaya ini  mewakili masyarakat NTT di Pusat. 
Sebenarnya, rekam jejak orang  ini sendiri juga tidak jelas, bahkan sebelum mewakili NTT di Pusat,  beliau di sebut sebut terlibat kasus cessie bank bali senilai 500  milyar. Masyarakat NTT sendiri seolah olah sudah tidak punya pilihan  lain lagi selain harus meng import kader dari tanah jawa seperti Setya  Novanto ini hanya untuk mewakili mereka. Pertanyaan nya apa benar orang  ini sudah menjalankan tugas dan fungsi nya sebagai anggota DPR 3 periode  mewakili NTT?
Ternyata, beliau hanya turun memberikan bantuan  setiap 1 tahun sebelum pemilihan legislatif berlangsung. Itu sudah  terjadi selama 3 periode ini. Setelah berhasil lolos menjadi anggota  DPR, masyarakat NTT hanya dapat mendengar nama beliau di sebut di TV  nasional dan media cetak mengenai indikasi keterlibatan beliau dalam  kasus kasus korupsi. Ini kah cermin dari orang yang mewakili masyakat  NTT di pusat? hanya di kenal karena kasus kasus korupsi nya saja, bukan  prestasi nya dalam mengembangkan potensi NTT selama 3 periode ini 
Mungkin sudah waktu nya, masyarakat NTT, bersuara untuk menolak caleg  caleg import seperti Setya Novanto ini, dan mulai mempercayakan aspirasi  mereka kepada putra dan putri mereka sendiri di DPR RI..
 http://www.theindonesianway.com/2013/12/13/35647/awal-2014-gubernur-ntt-akan-diperiksa-terkait-dugaan-korupsi-23-miliar-dana-bos
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment